Pakaian Adat Aceh
Di upload oleh admin - 30 Aug 2023
1317 views

Pakaian Adat Aceh

thumbnail

Hanya Pakaian Adat Aceh yang Sering Dijadikan Baju Pernikahan! Simak penjelasannya!

Pakaian adat menjadi salah satu ciri khas bagi suatu daerah tertentu. Pakaian adat juga sering kali digunakan untuk sebuah upacara kebudayaan, pernikahan adat, maupun pertunjukan kebudayaan.

Di salah satu daerah di Indonesia, Aceh mempunyai pakaian yang sering dikenakan, salah satunya untuk acara pernikahan. Pakaian adat Aceh kerap dikenakan untuk pernikahan adat. Pakaian adat Aceh biasanya disebut juga dengan nama Ulee Balang.

Untuk laki-laki, pakaian adat Aceh ini disebut juga dengan Linto Baro, sedangkan untuk perempuan, pakaian adat Aceh disebut dengan Dara Baro. Pakaian adat Aceh ini biasanya menggunakan sebuah kain yang ditenun sendiri dengan menggunakan bahan sutera ataupun kapas.

Bahan kain ini nantinya tidak hanya digunakan pada pakaian adat Aceh saja, tetapi juga untuk bahan perlengkapan lainnya, seperti kain pinggang (ija pinggang). Destar (tegkulok), kain pembungkus sirih (bungkoih ranub), serta celana untuk kaum perempuan (siluweue inong).

Jadi, berikut ini adalah pakaian adat Aceh yang sering dijadikan sebagai baju pernikahan dalam pernikahan adat Aceh. Berikut penjelasannya

1.             Linta baro

Linto baro merupakan pakaian adat Aceh untuk kaum pria. Terdapat tiga bagian yang menjadi ciri pakaian adat Aceh yang satu ini.

Pada bagian atas, terdapat meukeutop. Benda ini memiliki bentuk yang lonjong ke atas dan memiliki fungsi sebagai mahkota yang dilengkapi dengan lilitan yang disebut dengan tengkuluk yang berasal dari bahan sutra.

Untuk di bagian tengah pakaian, terdapat meukeusah yang terbuat dari benang sutera yang merupakan cerminan dari simbol kebesaran bagi masyarakat Aceh. Baju meukeusah ini dianggap sebagai baju kebesaran adat Aceh.

Baju meukeusah ini terdapat sulaman benang emas yang mirip dengan kerah baju tiongkok. Bentuk kerahnya merupakan asimilasi dari kebudayaan Aceh dengan kebudayaan Tiongkok yang dibawa oleh para pelaut dan juga pedagang yang ada di masa lalu..

2.             Dara Baro

Adapun nama pakaian adat Aceh untuk perempuan adalah dara baro. Pakaian adat Aceh untuk perempuan ini dibuat dengan betuk seperti baju kurung dengan desain yang dipengaruhi oleh kebudayaan Arab, Melayu, dan juga China.

Pemakaian baju kurung ini dilengkapi juga dengan kain songket yang diberi nama Taloe Ki leng Patah Siku Rueng. Tidak hanya itu, untuk bagian leher juga dilengkapi dengan perhiasan yang disebut dengan nama Boh Dokma, Patam Dhoe yang memiliki bentuk mahkota, sampai anting-anting.