Inilah
5 Fakta Penyebab Harga Sapras SIPLah
Jauh Lebih Mahal Nomor 4 Perlu Diperhatikan
Oleh
: Hilmia Adha
Mengutip dari laman resmi
Kemendikbud SIPLah merupakan inovasi pengadaan barang/jasa bagi Satuan
Pendidikan. Untuk meningkatkan transparansi dan kemudahan bagi Satuan
Pendidikan (Satdik) dalam administrasi dan pelaporan serta bagi UMKM untuk
berpartisipasi sebagai pemasok barang dan jasa di SIPlah
Hal ini tertuang dalam
Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Satuan
Pendidikan melalui Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPLah), informasi ini
sangat penting bagi pengambil kebijakan, khususnya Pemerintah Daerah, Satuan
Pendidikan dan UMKM.
SIPLah
ini merupakan platform pengadaan yang cukup riskan, beredar tweetan di twiter
yang membandingkan antara harga barang di SIPLah dan di ecommerce, harganya
sangat jauh berbeda, tweetan tersebut mendapat berbagai banyak respon dari
warganet lainnya yang ikut bertanya mengenai harga barang di SIPLah, hingga
menyebut nama Menteri Nadiem Makarim, berikut 5 Penyebab harga sapras di
aplikasi SIPLah jauh lebih mahal :
1. Tidak ada standar harga, karena penjual
bebas menayangkan barang sesuai request harganya.
2. Toko di SIPLah hanya melayani sekolah
tertentu.
3. Banyak CV fiktif yang kerjasama dengan
menjual dan membeli harga barang mahal untuk keuntungan pribadi.
4. Pengawasan dan sistem aplikasi kurang
maksimal, membuat harga kurang rasional.
5. Tidak ada peninjauan dan penindakan kepada
mitra/toko yang membuat harga tinggi.
Harga-harga
barang di aplikasi SIPLah membuat masyarakat bertanya-tanya mengapa
harga
sangat di markup, hingga masyarakat menduga adanya dugaan korupsi yang
dilakukan antara penjual dan pihak sekolah di aplikasi SIPLah, pasal nya
harganya sangat tidak masuk akal jika dibandingkan dengan di pasar ataupun
ecommerce lainnya.
Referensi
: