Banyak orang yang bingung mengapa konflik
antara Palestina dan Israel masih terus berlanjut hingga saat ini? Padahal
perang itu sudah berlangsung lama sekali.
Pertikaian Israel-Palestina
melibatkan aspek politik, sejarah, agama, dan sosial. Ada dua kelompok utama
yang terlibat, yakni bangsa Israel (Yahudi) dan bangsa Palestina. Keduanya
memiliki klaim sejarah dan agama terhadap wilayah yang sama di Timur Tengah,
terutama di wilayah sekarang yang disebut Israel dan Tepi Barat, termasuk Jalur
Gaza.
Meskipun ada banyak dukungan dari
berbagai negara untuk kemerdekaan Palestina, negara ini masih belum merdeka,
dan alasan-alasan berikut ini dapat menjelaskan mengapa situasinya belum
berubah secara signifikan hingga saat ini.
1.
Konflik Berkelanjutan
Konflik
Israel-Palestina telah berlangsung selama beberapa dekade dan terus berlanjut
hingga hari ini. Ketidaksetujuan antara kedua pihak tentang batas wilayah,
status Yerusalem, pengungsi Palestina, dan banyak isu lainnya telah menghambat
proses perdamaian.
2.
Blokade Gaza
Gaza adalah
salah satu wilayah Palestina yang dikendalikan oleh kelompok Hamas. Israel
telah memberlakukan blokade terhadap Gaza selama bertahun-tahun sebagai respons
terhadap serangan roket dan kekhawatiran akan penyelundupan senjata. Blokade
ini telah menciptakan kondisi kemanusiaan yang sulit bagi penduduk Gaza.
3.
Penyebaran Pemukiman Israel
Israel telah
membangun pemukiman-pemukiman di wilayah yang dikuasainya di Tepi Barat, yang
diakui oleh banyak pihak sebagai pelanggaran hukum internasional. Hal ini
menyulitkan terciptanya negara Palestina yang berdaulat dan teritorial.
4.
Perpecahan Internal Palestina
Pembagian
antara Fatah yang mengendalikan Tepi Barat, dan Hamas yang menguasai Gaza,
telah menghambat kemampuan Palestina untuk bersatu dalam mewujudkan perdamaian.
Persatuan internal merupakan faktor kunci dalam usaha kemerdekaan.
5.
Dukungan Internasional yang Terbatas
Meskipun ada
banyak negara dan organisasi yang mendukung kemerdekaan Palestina, tetapi
dukungan militer dan politik dari negara-negara asing terhdap kedua pihak malah
memperkeruh situasi. Ketidakstabilan politik di Timur Tengah juga mempengaruhi
dinamika konflik Israel-Palestina.
6.
Ketidakpercayaan dan Trauma Sejarah
Sejarah konflik yang panjang dan penuh kekerasan menciptakan ketidakpercayaan yang dalam di antara kedua pihak. Keduanya juga telah mengalami trauma mendalam akibat konflik ini. Akibatnya sulit untuk diatasi dan sering memperburuk ketegangan.
Sebenarnya, terdapat upaya dalam
menyelasaikan konflik kedua negara tersebut, namun selalu mengalami kegagalan.
Bahkan upaya tersebut telah melibatkan sejumlah besar pihak ketiga, termasuk
Amerika Serikat.
Amerika Serikat beberapa kali
mencoba menjadi mediator dalam perundingan perdamaian antara Israel dan
Palestina, upaya trsebut sering kali mengalami kegagalan. Faktor-faktor di atas
menjadi alasan mengapa hingga detik ini Negara Palestina masih belum diakui
kemerdekaanya.
Pada akhirnya, masalah kemerdekaan
Palestina adalah perpaduan dari berbagai faktor sejarah, politik, ekonomi, dan
keamanan yang sangat kompleks. Meskipun banyak yang mendukung kemerdekan
Palestina, proses mencapainya akan terus menghadapi tantangan besar hingga
semua pihak dapat menemukan cara untuk mengatasi ketidaksetujuan mereka dan
bekerja sama untuk mencapai perdamaian dan kemerdekaan yang adil dan
berkelanjutan.
Semoga di masa depan, upaya
perdamaian dan perjuangan untuk kemerdekaan Palestina akan menemukan jalan
untuk mengakhiri konflik yang sampai saat ini masih berlangsung.
Refernsi: https://www.akurat.co/dunia/1303083332/palestina-diakui-dunia-kenapa-belum-merdeka?page=2
Oleh: Hanna Maryam Agustina