Usai TPAS Sarimukti Melebihi Kapasitas, Pemkab Bandung Baru Minta Warga Olah Sampah Mandiri
Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, yang berlokasi di Kabupaten Bandung Barat kondisi penampungannya sudah semakin penuh.
Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), melakukan upaya penanganan sampah di kawasan Cekungan Bandung atau wilayah Bandung Raya.
Akibatnya, setiap kabupaten/kota di Bandung Raya terpaksa melakukan pembatasan kuota pembuangan sampah ke TPAS Sarimukti.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, mengambil langkah dengan upaya memaksimalkan pengolahan sampah secara mandiri.
“Sebelumnya pihak Pemkab bersama para camat se-Kabupaten Bandung, melaksanakan rapat teknis di Kantor DLH Kabupaten Bandung,” kata Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah, Senin (7/10).
“Pada rapat teknis itu menghasilkan komitmen bersama, untuk menindaklanjuti upaya optimalisasi dan percepatan pengurangan dan penanganan sampah, sejak dari sumbernya atau berbasis rumah tangga,” lanjutnya.
Asep berpesan kepada masyarakat agar mampu memahami, peduli serta merespon secara positif dan produktif terhadap upaya yang sedang dilakukan.
“Dengan melakukan upaya konkret bersama-sama mengurangi dan menangani sampah di rumah tangga secara berwawasan lingkungan,” bebernya.
Asep menilai, untuk strategi pengelolaan sampah yang dipandang sudah paling efektif adalah Pemkab Bandung telah sampai ke tingkat rumah tangga.
“Setiap rumah tangga dengan kewajiban membuat 2 lubang cerdas organik (LCO), untuk penanganan sampah organik dan bergabung ke bank sampah untuk penanganan sampah anorganik,” imbuhnya.
Selain itu Asep menerangkan, hasil dari pertemuan dengan para camat pada Sabtu (5/10) lalu, masing-masing pihak diminta untuk melakukan sosialisasi dan diseminasi, kepada kepala desa dan lurah yang ada di wilayah.
“Hal itu terkait dengan langkah-langkah konkret upaya pengurangan sampah sejak dari sumbernya dengan indikator pengurangan sampah di level kelurahan/desa,” terangnya.
Asep menyampaikan, dari pelaksanaan sosialisasi itu, bertujuan untuk mengetahui berapa jumlah RW yang telah melaksanakan pemilahan sampah, termasuk jumlah RW yang telah mempunyai bank sampah.
Jabat erat
itqan peduli