Akhlak
Baik, Terpancar Dari Hati Yang Baik
Rasulullah
Saw bersabda : “Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia itu ada
segumpal daging, jika segumpal daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuhnya,
dan jika segumpal daging itu buruk, maka buruklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah
bahwa segumpal daging itu hati.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Akhlak
yang baik bersumber dari hati yang baik. Hati yang bersih akan memancarkan
akhlak yang mulia. Seperti teko, ia hanya mengeluarkan isi teko. Jika di
dalamnya kopi maka akan keluar kopi, jika di dalamnya susu, maka akan keluar
susu, jika di dalamnya air comberan maka itulah yang ia keluarkan.
Jadi
kalau kita ingin punya akhlak yang baik, maka harus berjuang agar memiliki hati
yang baik. Bagaimana agar memiliki hati yang baik, kuncinya adalah belajar dan
bersungguh-sungguh.
Ilmu
akan sia-sia jika tidak dipraktikkan, ilmu akan percuma jika tidak diamalkan.
Namun, amal juga akan menguap begitu saja jika tidak diiringi dengan
keistiqomahan atau konsistensi dalam pelaksanaannya.
Bagaimana
agar hati kita senantiasa baik dan jernih. Kebaikan hati akan terjaga sesuai
dengan kekuatan dzikir kita, yaitu ingatan kita kepada Allah Swt. Semakin hati
kita penuh dengan dzikrullah, maka hati akan lebih tenang dan bersih dari
bibit-bibit penyakit hati.
Salah
satu bentuk dzikir adalah setiap ucapan dan sikap kita selalu dikaitkan kepada
Allah. Setiap kali akan mengucapkan sesuatu atau melakukan sesuatu, bertanyalah
kepada diri sendiri, “Kalau saya melakukan ini, Allah suka atau tidak?”
Cara
dzikir yang lain adalah dengan sering memeriksa niat, apakah kita sedang riya
atau tidak, sombong atau tidak, mencari pujian manusia atau penilaian Allah
semata, ikhlas atau mengharap pamrih manusia, dan seterusnya.
Pergulatan
hati kita yang seperti ini pasti diketahui oleh Allah dan jika kita mendekatkan
diri kepada-Nya, niscaya Allah akan memudahkan kita memiliki hati yang bersih
dan istiqomah dalam kemuliaan akhlak.
Betapa
beruntung orang yang senantiasa terbimbing oleh petunjuk Allah Swt. Dan
memiliki akhlak yang mulia. Semoga kita termasuk orang-orang yang demikian.
Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.
Oleh:
KH. Abdullah Gymnastiar, Sumber : smstauhiid.com