Saham perusahaan teknologi besar seperti Nvidia dan Microsoft anjlok drastis setelah kemunculan DeepSeek, teknologi AI buatan China. Kehadiran DeepSeek mengejutkan pasar saham di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
DeepSeek dikembangkan pada tahun 2023 oleh Liang Wenfeng di Hangzhou. Sebelumnya, Wenfeng membangun bisnis yang berfokus pada chip Nvidia A100, yang kini dilarang diekspor ke China. Menurut laporan BBC pada Selasa (28/1/2025), para ahli meyakini bahwa Wenfeng memanfaatkan chip Nvidia A100 dengan mengkombinasikannya bersama chip kelas bawah yang masih dapat diimpor untuk mendukung pengembangan DeepSeek.
Aplikasi AI DeepSeek kini tersedia di App Store Apple dan situs resminya. Dalam waktu singkat, aplikasi ini menjadi salah satu yang paling banyak diunduh di toko Apple, meskipun beberapa pengguna melaporkan kendala saat mendaftar. Bahkan, DeepSeek juga menjadi aplikasi gratis dengan peringkat tertinggi di AS di App Store.
Popularitas DeepSeek didorong oleh kemampuannya yang menyerupai ChatGPT dalam menjawab pertanyaan pengguna dan membantu berbagai aspek kehidupan. Beberapa pengguna memuji chatbot ini karena kemampuannya dalam menghasilkan tulisan yang lebih berkarakter. Namun, aplikasi ini terbukti menghindari topik sensitif secara politik.
DeepSeek dikembangkan dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan pesaingnya di AS, bahkan mencapai ratusan juta dolar lebih hemat. Efisiensi biaya ini memunculkan pertanyaan tentang masa depan dominasi AI di AS. Dampaknya sangat terasa di pasar keuangan, di mana pada 27 Januari, aksi jual besar-besaran menyebabkan indeks Nasdaq turun lebih dari 3%, terutama di sektor pembuat chip dan pusat data global.
Jabar erat
itqan peduli
Sumber: detik.com