Allah
Swt. berfirman, “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka
tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya
seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami
sebagai Pembuat perhitungan.” (QS. Al Anbiyaa [21] : 47)
Sesungguhnya
setiap apa yang kita lakukan, pasti akan mendapatkan balasannya kelak di
akhirat. Amal perbuatan kita akan dihitung, ditimbang dan diberi balasannya.
Ini adalah kebenaran, dan wajib kita meyakininya.
Keyakinan
pada hari perhitungan ini akan melahirkan sikap yang luar biasa dalam diri
kita. Tentu tidak ada yang ingin merasakan kesengsaraan hidup di akhirat,
sehingga kita akan sekuat tenaga menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan buruk
dan perbuatan yang menyalahi petunjuk dari Allah swt dan tuntunan Rosulullah
Saw.
Kita
akan berupaya sekuat tenaga hanya untuk melakukan perbuatan yang diridhoi Allah
swt dan sesuai petunjuk Rasulullah Saw. Selebihnya semua perbuatan yang
sekiranya dapat menyengsarakan pasti segera di tinggalkan tanpa terkecuali.
Kebaikan
sekecil apapun akan kembali kepada kita, dan keburukan sekecil apapun akan
kembali kepada kita juga. Kitalah yang mengundang kebaikan bagi diri kita
sendiri, dan kita pula yang mengundang petaka untuk datang kepada diri kita.
Na’udzubillahi mindzalik.
Jadi,
kita tidak akan celaka oleh perbuatan orang lain, kita akan celaka oleh
perbuatan diri kita sendiri. Sebagai contoh, seorang mujahid yang gugur di medan
jihad, tidak bisa meraih syahid disebabkan niat yang salah di dalam hatinya.
Oleh karena itu, yang paling berbahaya dalam hidup kita adalah kezhaliman yang
ada pada diri kita sendiri.
Seharusnya
kita senantiasa memohon kepada Allah Swt agar dilimpahi hidayah, sehingga kita
terampil mengendalikan diri hanya untuk melakukan perbuatan yang Allah ridhoi.
Karena
inilah sebaik-baiknya bekal yang akan kita bawa ke akhirat kelak. Inilah
sebaik-baiknya amal yang akan ditimbang di pengadilan Allah Swt. Hidup di dunia
ini sebentar saja, maka sungguh merugi diri kita ini jika memikul bekal-bekal
yang buruk dan sia-sia, sudah berat memikulnya, ditambah nanti hanya
mendatangkan kerugian bagi diri kita sendiri.
Maka,
beruntunglah orang-orang yang bisa memanfaatkan hidup yang singkat di dunia ini
untuk mengumpulkan bekal yang baik-baik saja. Bekal-bekal yang Allah ridhoi
saja. Karena inilah yang akan kembali kepada kita kelak di akhirat berupa
keselamatan dan kebahagiaan di surga yang penuh kenikmatan. Semoga kita termasuk
orang-orang yang demikian. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.
Oleh : Melva Dina Kasanova
Referensi :
https://ceramahmotivasi.com/2016/11/mengumpulkan-bekal-terbaik/