Miris! Kaum Luth Bangkit Kembali
Di upload oleh admin - 03 Jul 2025
81 views

Miris! Kaum Luth Bangkit Kembali

thumbnail

Fenomena yang dulu hanya menjadi catatan kelam dalam sejarah peradaban manusia kini mulai bermunculan kembali, bahkan dengan wajah yang lebih terang-terangan dan sistematis. Kaum Luth, yang dikenal dalam sejarah Islam sebagai kaum pertama yang melakukan penyimpangan seksual secara terbuka, telah diabadikan dalam Al-Qur’an sebagai simbol kehancuran akibat perilaku menyimpang dan melanggar fitrah kemanusiaan. Dan hari ini, kita menyaksikan gejala serupa muncul kembali di tengah masyarakat global, bahkan dengan dukungan budaya, media, dan hukum.


Allah SWT berfirman:

“Dan (ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya: 'Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?'" (QS. Al-A'raf: 80)


Kaum Luth di masa lalu dihancurkan dengan azab yang luar biasa; bumi dijungkirbalikkan, hujan batu diturunkan dari langit, dan wilayah mereka lenyap dari muka bumi. Itu bukan sekadar kisah, tapi peringatan nyata bahwa penyimpangan dari fitrah adalah bentuk kedurhakaan yang berat di sisi Allah.


Ironisnya, di masa kini, perilaku yang dulu dianggap menyimpang kini dijadikan identitas, dilindungi hukum, dan bahkan dirayakan dalam bentuk parade kebanggaan. Yang lebih menyedihkan, bukan hanya di negeri-negeri Barat tapi sudah merambah ke banyak negeri Muslim, bahkan Indonesia.

Ini bukan soal kebencian, tapi soal kebenaran. Dalam Islam, setiap manusia dimuliakan, namun perbuatan menyimpang tidak bisa dibenarkan. Rasulullah SAW bersabda:

“Siapa saja yang kalian dapati melakukan perbuatan kaum Luth, maka bunuhlah pelaku dan pasangannya.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi)


Sebagai umat Islam, kita tidak boleh diam. Diam bukan berarti toleransi, dan toleransi tidak berarti membiarkan kebatilan berjalan atas nama kebebasan. Kita perlu menyuarakan kebenaran dengan cara yang bijak, mendidik generasi muda dengan nilai-nilai fitrah, serta memperkuat benteng keluarga dan pendidikan.


Kaum Luth bangkit kembali, tapi bukan berarti kita tidak bisa melawan arus. Dengan ilmu, iman, dan keberanian untuk menyuarakan kebaikan, kita bisa mencegah sejarah kelam itu terulang.


Semoga Allah SWT menjaga generasi kita dari fitnah akhir zaman, dan menjadikan kita bagian dari barisan yang membela kebenaran, bukan yang mendiamkan kebatilan.


Jabar erat

itqan peduli