Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa warga Palestina tidak akan memiliki hak untuk kembali ke Gaza di tengah rencana pengambilalihan yang didukung AS.
Trump mengatakan kondisi Gaza saat ini tidak memungkinkan untuk dihuni kembali dalam waktu dekat. Trump mengungkapkan rencananya membangun pemukiman bagi warga Palestina di luar Gaza, dengan kemungkinan lima hingga enam lokasi baru. Namun, rencana ini mendapat penolakan tegas dari negara-negara Arab dan komunitas internasional.
Trump pertama kali mengungkapkan rencana ini dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pekan lalu. Pernyataan tersebut langsung memicu reaksi keras dari warga Palestina dan negara-negara Timur Tengah. Sebagai respons, Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, segera melakukan perjalanan ke Washington untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio. Sementara itu, Raja Yordania, Abdullah II, dijadwalkan bertemu Trump pada Selasa (11/2) guna membahas permasalahan ini.
Kebijakan ini juga berisiko mengancam gencatan senjata enam minggu antara Israel dan Hamas di Gaza. Jika diterapkan, langkah ini berpotensi memperburuk ketegangan di wilayah yang telah dilanda perang sejak Oktober tahun lalu.
Jabar erat
itqan peduli
Sumber: cnnindonesia.com