Kasus 115 siswa SMA Negeri 1 Mempawah, Kalimantan Barat, yang gagal mengikuti SNBP 2025 ramai dibicarakan di media sosial. Hal ini terjadi akibat kelalaian sekolah dalam pengisian PDSS.
Menanggapi kasus ini, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa kementeriannya memberikan kesempatan bagi sekolah yang mengalami kendala dalam mengunggah data Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Kesempatan ini hanya diberikan kepada sekolah yang mengajukan permohonan, karena pihak kementrian memahami adanya faktor di luar kendali, seperti cuaca dan bencana alam.
Menurut Mu’ti, kesempatan ini diberikan hanya bagi sekolah yang mengalami kendala yang tidak dapat dihindari (unforced error). Ia juga menyebut bahwa Kemendikdasmen bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) untuk menentukan batas waktu pengajuan. Namun, Mu’ti mengingatkan agar sekolah tidak menjadikan kebijakan ini sebagai alasan untuk menunda kewajibannya.
Jabar erat
itqan peduli